Average 4.5/5 out of 2 total votes.
KOMPAS.com - Saudara kembar tiga asal Indonesia yakni Eiffel Paris Leonardi, Celine Alexandra Leonardi dan, Bianca Milan Leonardi berhasil meraih kemenangan di ajang The World Scholar’s Cup (WSC) Global Round 2024.
Ajang yang digelar pada 26-31 Juli 2024 di Seoul, Korea Selatan ini merupakan turnamen akademik internasional untuk mendorong siswa dari berbagai negara mengeksplorasi berbagai jenis kegiatan.
Di WSC anak dapat melatih kemampuan mereka untuk memahami mengenai berbagai topik dari subjek yang ada di WSC sendiri, seperti special area, history, social studies, literature and media, arts and music, science and technology dengan menghubungkan dan mengaplikasikannya ke dunia nyata.
Baca juga: Kisah Ravidho, Usia 26 Tahun Lulus S3 di UGM dengan IPK 4,00
WSC Global Round 2024 di Seoul, Korea Selatan diikuti sekitar 1.600 peserta dari 30 negara yang terbagi dalam tim yang terdiri dari tiga peserta.
"Ketiga anak saya mewakili Indonesia dari Mentari Intercultural School Jakarta. Tapi mereka berbeda tim. Alexa dan Bianca berada di tim 372 bersama Amanda Shanika Harahap," kata Ibu dari saudara kembar tiga, Sylvi Hidayana dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (13/8/2024).
"Sedangkan Eiffel berada di tim 374 bersama Muhammad Dexter Umair dan dan Arrijaalu Nusantara," lanjut dia.
Sylvi mengatakan, dari penilaian masing-masing individu di berbagai kategori tim 372 yang terdiri dari Alexa, Bianca dan Amanda berhasil meraih peringkat ke lima Champion Team Seoul Global Round dan peringkat pertama Champion Team Indonesia.
Selain itu, tim 372 juga meraih peringkat ke delapan Global Challenge di ajang Seoul Global Round beserta berbagai penghargaan lainnya.
Sementara tim 374 yang terdiri dari Eiffel, Dexter dan Arrijaalu berhasil mendapatkan peringkat 11 Champion Team dan peringkat ketiga Champion Tim Indonesia.
Baca juga: 10 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri Tanpa IELTS dan Wawancara
Tim 374 juga meraih peringkat ke 2 Team Bowl Seoul Global Round beserta berbagai penghargaan lainnya.
Sedangkan dalam penilaian individu, Alexa berhasil meraih lima medali emas dan tiga medali perak sehingga total medali yang diperolehnya menjadi 13 medali jika digabung dengan medali tim.
Kemudian Bianca berhasil meraih satu tropi, enam medali emas dan satu medali perak, sehingga total membawa pulang satu tropi dan 12 medali.
Tidak ketinggalan, Eiffel juga berhasil meraih enam medali emas dan satu medali perak dengan total medali yang diperoleh sebanyak 13 medali.
"All that hard work really paid off. Nggak sia-sia kami belajar serius menghadapi kompetisi ini. Bahkan mommy sampai kesal karena kami tidak mau diajak liburan demi menghadapi kompetisi ini," ujar Eiffel.
"Liburan lebaran lalu, skip, begitupun liburan kenaikan kelas. Tapi alhamdulillah hasilnya membanggakan," tambahnya lagi.
Kemenangan di kompetisi Global Round ini telah membuka peluang bagi Eiffel, Alexa dan, Bianca untuk berpartisipasi dalam pertandingan final Tournament of Champions yang akan digelar di Yale University, Amerika Serikat pada November 2024.
Batam---Kabar menggembirakan datang dari MAN Insan Cendekia (IC) Kota Batam, dimana guru dan siswanya masing-masing berhasil meraih juara 1 pada ajang APBN Kemenkeu RI Tahun 2022. Guru atas nama Jupri Marsal, S.Pd., keluar sebagai pemenang Lomba Video Mengajar APBN 2022. Ia berhasil menembus babak final dan menjadi juara 1 setelah menyisihkan hampir 300 peserta dari seluruh Indonesia. Atas keberhasilannya tersebut, guru yang akrab dipanggil Juju itu berhak mendapat hadiah senilai 5 juta rupiah.
Jupri Marsal yang juga guru Ekonomi di MAN IC Batam tersebut menjadi satu-satunya wakil Madrasah di babak final (10 besar) yang diundang untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Pusdiklat Anggaran dan Pembendaharaan di Bogor, 5-9 November 2022 kemarin. Lomba Video Mengajar APBN sendiri merupakan ajang adu kreativitas khusus guru di Indonesia untuk membuat konten tentang APBN dalam bentuk video yang kemudian diunggah pada kanal youtube.Sementara itu, tiga siswa yang tergabung ke dalam Tim Cerebrum yaitu Andi Muhammad Ryan Maulana, Akbar Putra Nurisnandar dan Muhammad Rayyan Akhsan berhasil menjadi yang terbaik (Juara 1) di Babak Final Olimpiade APBN 2022 Tingkat Nasional. Babak final yang berlangsung Kamis, (10/11/2022) dihadiri dan dibuka langsung oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, yang bertempat di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI. Di babak puncak, Olimpiade APBN 2022 diikuti empat tim terbaik hasil seleksi dari masing-masing regional. Mereka adalah MAN Insan Cendekia Kota Batam (Regional 1 Pulau Sumatera), SMA Pradita Dirgantara (Regional 2 Pulau Jawa), SMAN 1 Tabanan (Regional 3 Kalimantan dan Bali), dan SMAN Model Terpadu Madani (Regional 4 Sulawesi dan Papua). Pada babak final, siswa harus menjawab soal yang terbagi dalam lima babak, yaitu: Budjet Analisis, soal cerdas cermat, sola salah atau benar, soal tematik, dan terakhir soal rebutan. Keluar sebagai juara pertama MAN Insan Cendekia Kota Batam dengan skor akhir: 432 poin, disusul SMA Pradita Dirgantara di peringkat kedua dengan skor: 342,83 poin, SMAN Model Terpadu Madani di urutan ketiga dengan 319,83 poin dan posisi keempat SMAN 1 Tabanan dengan 240,67 poin. Atas prestasi tersebut, siswa MAN IC Batam berhak mendapat hadiah uang pembinaan senilai 24 juta rupiah. Hasil ini juga menjadi catatan apik bagi MAN IC Batam yang dimana tahun lalu berhail menjadi juara 2. Olimpiade APBN sendiri merupakan sebuah kompetisi berskala nasional untuk pelajar dari SMA/MA/SMK/Sederajat atau Program Paket C yang ada di Indonesia. Olimpiade APBN 2022 menekankan pada pemahaman siswa tentang pengelolaan keuangan negara, siklus APBN, komponen APBN, Nota Keuangan, Pagu dan DIPA, Barang Milik Negara, Badan Layanan Umum, Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, Monitoring dan Evaluasi Anggaran.Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dalam sambutannya sangat mengapreasiasi dan mengucapkan selamat kepada seluruh finalis. Diakuinya, jumlah peserta Olimpiade APBN tahun ini mengalami peningkatan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini, kegiatan tersebut diikuti oleh 3.987 Tim yang terverifikasi dari total pendaftar sebanyak 4.177 Tim, diantaranya terdapat lima tim yang berada di luar negeri. Jumlah ini naik dari tahun 2021 yang diikuti oleh 2072 Tim. “Ini kenaikan yang luar biasa, minat dari generasi terutama anak-anak SMA untuk ikut Olimpiade APBN,” tandas Menkeu.Pelaksana Tugas (Plt) Kepala MAN IC Batam, Aliyah mengaku bersyukur dan bangga atas prestasi yang ditorehkan oleh guru dan siswanya tersebut. “Selamat dan sukses kepada Ananda Andi, Rayyan, dan Akbar atas prestasi yang luar biasa meraih juara 1 lomba Olimpide APBN 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenkeu. Selamat juga kepada Ustad Jupri Marsal, S.Pd. Juara 1 Lomba Guru Mengajar APBN yang sekaligus pembimbing Ananda bersama Ustadzah Rena Cahyati, S.Pd.,” ucapnya.“Suatu kebanggaan bagi keluarga besar MAN Insan Cendekia Kota Batam di akhir tahun 2022 ini juara kembar guru dan siswa merupakan bentuk kolaborasi yang unggul untuk menggolkan juara 1 di Olimpiade APBN tahun 2022. Ini menjadi bukti sejarah bagi MAN IC Batam juara kembar guru dan siswanya. Terima kasih kepada ustad dan ustadzah, orang tua, komite serta seluruh peserta didik MAN Insan Cendekia Kota Batam atas support dan doanya sehingga prestasi ini dapat diraih,” ungkap Aliyah.Menurut Aliyah, Olimpide APBN ini merupakan ajang prestasi yang ditunggu-tunggu oleh seluruh pelajar tingkat SMA/MA/SMK di seluruh tanah air karena selain hadiahnya besar olimpiade ini dapat mengenal komponen keuangan negara, mengasah kemampuan pengelolaan keuangan negara, sekaligus mengedukasi generasi muda tentang APBN. “Berjuanglah tanpa batas, karena perjuangan sejati tidak pernah mengenal batas,” tandasnya.Sementara itu, Jupri Marsal mengaku bersyukur atas apa yang diperoleh. Menurutnya, keberhasilan ini berkat kerja keras, usaha dan doa serta dorongan semua pihak. Ia berharap prestasi ini bisa dipertahankan di tahun mendatang. Dan yang terpenting menurutnya, guru dan siswa harus memiliki komitmen untuk memberikan prestasi terbaik bagi madrasah. Ia pun mengajak siswa MAN IC Batam untuk ikut kegiatan klub sains Ekonomi karena banyak kegiatan lomba dan hadiahnya yang sangat menarik. (Agus Sopian)
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman mempertemukan panitia Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) dengan orang tua Ghiyats Gajaksahda atau yang akrab dipanggil Egi. Atlet renang asal Kapanewon Ngemplak, Sleman, itu sebelumnya viral karena meski finis urutan kedua namun tak mendapatkan gelar juara.
Orang Tua Terima Kasih Permasalahan Selesai
Sementara itu, orang tua Egi, Yanuar Gajaksahda bilang dalam pertemuan itu pihak panitia perlombaan telah memberikan penjelasan yang jelas.
"Jadi semuanya fix dan sudah dijelaskan secara gamblang pas di rapat tadi memang hanya tingkat kesalahan itu hanya human error itu wajar sekali karena memang pertandingannya sangat cepat dan rapat," kata Yanuar.
Dia bilang, semua masalah kini sudah terselesaikan.
"Terima kasih semua pihak. Alhamdulillah semuanya ke kami dari permasalahan kemarin semuanya sudah terakomodir dari pihak Dispora maupun dari pihak kepanitiaan perlombaan kemarin. Jadi membuat video kami menjadi referensi dan itu menjadi acuan artinya bisa penentuannya yang akhirnya mendapatkan juara kembar," ujarnya.
Sementara untuk kondisi Egi, Yanuar bilang sempat mengalami drop. Namun, saat ini Egi sudah kembali semangat dan mau berlatih renang lagi.
"Secara mental ya kemarin memang agak sempat nge-drop ini. Tapi sekarang sudah alhamdulillah sudah bisa lihat sendiri udah semangat ya artinya udah mau latihan lagi sudah mau latihan renang lagi," tutur dia.
Sebelumnya, video curhatan orang tua atlet renang yang putranya gagal Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) Sleman viral di berbagai media sosial. Video itu viral diunggah pada Rabu (29/11).
Dalam keterangan video itu diceritakan orang tua atlet bernama Egi yang sedianya finish di posisi kedua dalam lomba renang 100 meter gaya bebas, ternyata diumumkan tak juara.
Orang tua Egi sempat melayangkan protes namun panitia tetap pada keputusan awal. Meski tak berhasil di nomor 100 meter, Egi menggondol perunggu di nomor 50 meter gaya bebas.
Penjelasan Dispora Sleman
Kepala Dispora Sleman Agung Armawanta mengatakan, permasalahan tersebut kini telah terselesaikan. Agung bilang dalam pertemuan itu telah dipaparkan bukti baik dari Pengkab Akuatik maupun dari orang tua Egi berupa rekaman video.
Video itu pada akhirnya menjadi bahan referensi dinas untuk membuat keputusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil terakhir kemudian dari pengulangan ini maka kita punya kebijakan yang memang didukung dengan catatan waktu kita apa yang sudah dilakukan Pengkab itu udah benar semuanya. Tetapi juga apa yang disampaikan beliaunya juga punya bukti yang kemudian meskipun hanya referensi kita bisa terima," kata Agung saat ditemui wartawan, Kamis (30/11/2023).
Pada akhirnya, diambil keputusan melahirkan Juara 2 kembar. Artinya, Egi yang sebelumnya gagal, kini bisa naik podium juara.
"Sehingga kemudian kita melahirkan juara duanya kembar. Itu keputusan terakhir," tegasnya.
Dia melanjutkan adanya juara kembar ini masih memungkinkan. Bahkan di cabor lain juga bisa terjadi hal serupa. Agung bilang, dalam peristiwa ini, nantinya Egi akan mendapatkan hak yang sama sebagai juara kedua.
"(Haknya) Sama (seperti juara kedua). Karena juara kembar itu memungkinkan sekarang juga sangat sering 3-4 bahkan kalau pertandingan yang beregu itu dikembarkan tapi kita tetap, itu hal yang sangat mungkin karena kenyataannya ada," bebernya.
Meski demikian, Agung mengakui masih ada kemungkinan terjadinya human error. Mengingat ada 20 nomor yang diperlombakan di akuatik.
"Jadi human error itu mungkin tapi kalau dilihat dari komposisi 20 nomor yang error hanya 1 artinya kan seper 25 persen ya wajar saya kira, manusiawi sangat manusiawi karena dua hari itu juga sangat melelahkan," ujarnya.
Di sisi lain, Agung mengatakan ada sedikit miskomunikasi saat perlombaan. Yakni Egi bertanding secara mandiri sehingga dari Kapanewon tidak menyediakan ofisial.
Padahal, ketika terjadi permasalahan, hanya ofisial atau ketua kontingen yang bisa melakukan protes. Oleh karena itu, peristiwa ini akan menjadi pembelajaran.
"Dalam tata tertib TM dan aturan semua yang melakukan pendampingan atau apalagi kalau ada kemudian yang keberatan pada saat mau diumumkan itu adalah yang punya hak ofisial atau ketua Kontingen. Nah karena ini mandiri kepahamannya belum sampai itu mungkin ada missed namanya perbaikan ke depan kita perbaiki," katanya.